P4n93ran's

Tanamkan dalam diri, dan teruslah bekerja keras untuk mewujudkan semua mimpi

Archive for the ‘Psikologi Perkembangan’ Category

Beberapa Tips Untuk Mengatasi Perilaku-Perilaku Negatif Anak

Posted by p4n93ran pada 5 Januari 2010

mungkin anda bagi yang baru mempunyai momongan atau anak akan merasa kesulitan untuk mengatur perilaku-perlaku negatif anak kita, dengan adanya tulisan ini semoga sobat-sobat akan sedikit terbantu untuk mengatasi perilaku negatif anak adapun tips-tips untuk mengatasi perilaku-perilaku negatif anak sebagai berikut :

Mengatasi anak yang terlalu tergantung :

  • Tetaplah bersikap tenang

Ingatkan diri anda bahwa kegelisahan anak waktu berpisah adalah sesuatu yang normal. Jika anda marah karena ia merengek, maka ia akan menangis lebih keras lagi. Kemarahankan membuat anak semakin tak aman.

  • Jelaskan anda segera kembali :

Jika anda melakukan ini berkali-kali saat meninggalkannya, anak akan mengembangkan hubungan kata-kata kembalinya anda ke dekatnya. Pengalaman berpisah adalah salah satu cara membangun keyakinan anak.

  • tenangkan anak.

Saat anda kembali tenangkan dia. Berilah pelukan, belai wajahnya dengan penuh kasih sayang dan yakinkan bahwa ia tenang-tenang saja. Dengan berlalunya waktu, ia tidak akan takut ketika anda meninggalkannya beberapa waktu.

  • bersabarlah

selalu ada godaan untuk mengabulkan apapun yang diminta oleh anak. Namun anda perlu menyadari, bahwa anda sedaang melatih anak untuk bisa mandiri.

Membangun kemandirian anak :

  • Melatih dari hal-hal kecil

Mulailah mengembangkan rasa percaya diri anak dalam mengambbil keputusan dengan mengijinkannya membuat pilihan sendiri pada hal-hal yang sederhana. Misalnya untuk memutusakn baju mana yang ingin di pakainya, mengijinkannya untuk makan sendiri, dll.

  • jelaskan konsekuensi pilihannya

beri dukungan penuh agar agar anak bisa berfikir dengan baik dengan keputusan dan akibat dari keputusan yang diambilnya. Tak ada salahnya jika nada bertanya, “ apa yang membuat kamu lebih memilih ini dari pada ini?” biarkan ia menjelaskan alasannya. Lakukan hal ini dengan terbuka dan bersemangat.

  • hormati keputusannya

anda harus menerima dan menghormati keputusan anak jika berbeda dengan anda. Bersikaplah konsisten dan berusaha untuk tidak menampakkan ketidak setujuan anda.

Mengatasi kecemburuan anak

  1. hidarkan membanding-bandingkan anak dengan anak yang lain
  2. tumbuhkan kebiasaan saling memberi penghargaan dalam berbagai hal
  3. latih dan ajatkan anak selalu mengucapkan terima kasih untuk setiap kebaikan yang di terima.
  4. ajarkan anak untuk menyelesaikan tugas bersama
  5. beri penghargaab setiap kali anak mampu adu argumentasi tanpa berkelahi
  6. bersabarlah, mereka masih memerlukan bimbingan ekstra dari anda.

Mengatasi anak yang selalu aktif :

  1. ciptakan suasana tenang. Anak akan lebih tenang dalam suasana tenang dari pada dalam suasan ramai penuh kesibukan
  2. bersikaplah tenang, karena ketenangan anda akan mendorong anak bersikap sama, meskipun tidak seketika.

Meningkatkan daya pikir anak :

  1. lakukan kontak mata setiap memberikan informasi kepada anak
  2. libatkan secara aktif dengan menyanyikan, mengucapkan, memperagakan, dll.
  3. sisipkan nama anak dalam kalimat agar lebih berkonsentrasi mengingat informasi baru, misalnya “kemarin rendi melihat burung ya, kakinya ada berapa sayang?”
  4. beri rangsangan anak agar bias mengingat dengan cepat
  5. ciptakan suasana santai dan rileks saat mengerjakan sesuatu.

Jika anak sulit makan:

  1. tetaplah tenang atau rileks. Jangan tegang dan kesal jika anak menolaj makan, apalagi marah-marah. Ini akan membuat anak semakin tidak mau makan.
  2. peka dan mencari penyebab mengapa anak menolak makan. Mungkin berhubungan dengan gangguan fisik.
  3. ciptakan suasana yang tenang dan nyaman. Suasana yang tenang dan nyaman. Suasana yang sibuk, gaduh dan terburu-buru membuat anak tidak nyaman makan, sehingga menolaknya.
  4. ciptakan suasana yang tenang dan nyaman, tetap sabar dan tidak memaksa
  5. hindari agar tidak mengkonsumsi makanan manis sebelum makan
  6. tidak memaksa anak untuk enyukai makanan tertentu.
  7. variasikan makanan.

Posted in Psikologi Perkembangan | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »

Refleks Bayi, Perkembangan Fisik Bayi

Posted by p4n93ran pada 28 November 2009

Bagaimana sesungguhnya refleks pada bayi itu? Bayi yang baru lahir bukanlah organisme yang isi kepalanya kosong dan tidak mengerti apapun juga. Disamping hal lainnya, bayi memiliki refleks dasar yang secara genetic merupakan mekanisme pertahanan hidupnya. Misalnya, bayi yang baru lahir tidak takut dengan air ; ia secara alamiah akan menahan nafasnya dan mengkontraksikan kerongkongannya untuk menjaga agar tidak kemasukan air.

Refleks mengatur gerakan gerakan bayi yang baru lahir. Sifat refleks ini adalah otomatis dan diluar kendali bayi yang baru lahir tersebut. Refleks ini merupakan reaksi yang inheren (built in) terhadap rangsangan tertentu dan bayi bayi kecil secara otomatis akan memberikan respons penyesuaian diri terhadap lingkungan mereka, sebelum mereka memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak. Berikut adalah beberapa macam refleks pada bayi:

Refleks menghisap (sucking reflex) terjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka. Refleks menghisap memudahkan bayi yang baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan.

Menghisap adalah refleks yang sangat penting pada bayi. Refleks ini merupakan rute bayi menuju pengenalan akan makanan. Kemampuan menghisap bayi yang baru lahir berbeda beda. Sebagian bayi yang baru lahir menghisap dengan efisien dan bertenaga untuk memperoleh susu, sementara bayi bayi lain tidak begitu terampil dan kelelahan bahkan sebelum mereka kenyang.

Kebanyakan bayi yang baru lahir memerlukan waktu beberapa minggu untuk mengembangkan suatu gaya menghisap yang dikoordinasikan dengan cara ibu memegang bayi, cara susu keluar dari botol atau payudara, serta dengan kecepatan dan temperamen bayi waktu menghisap. Refleks menghisap adalah suatu contoh refleks yang muncul saat lahir dan kemudian akan menghilang seiring dengan usia bayi.

Refleks mencari (rooting reflex) terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap.

Refleks menghisap dan mencari menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan. Refleks digantikan dengan makan secara sukarela. Refleks menghisap dan mencari adalah upaya untuk mempertahankan hidup bagi bayi mamalia atau binatang menyusui yang baru lahir, karena dengan begitu dia dapat menemukan susu ibu untuk memperoleh makanan.

Refleks moro (moro reflex) adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan. Ketika dikagetkan, bayi yang baru lahir itu melengkungkan punggungnya, melemparkan kepalanya kebelakang, dan merentangkan tangan dan kakinya.

Refleks moro adalah peninggalan nenek moyang primate kita dan refleks ini merupakan upaya untuk mempertahankan hidup. Refleks ini merupakan keadaan yang normal bagi semua bayi yang baru lahir, juga cenderung menghilang pada usia 3 hingga 4 bulan. Sentuhan yang lembut pada setiap bagian tubuh bayi akan menenangkan bayi yang sempat terkejut. Memegang lengan bayi yang dilenturkan pada bahu akan menenangkan bayi.

Refleks menggenggam (grasping reflex) tejadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan merespons dengan cara menggenggamnya kuat kuat. Pada akhir bulan ketika, refleks menggenggam berkurang dan bayi memperlihatkan suatu genggaman yang lebih spontan, yang sering dihasilkan dari rangasangan visual. Misalnya, ketika bayi melihat suatu gerakan yang berputar diatas tempat tidurnya, ia akan meraih dan mencoba menggenggamnya. Ketika perkembangan motoriknya semakin lancar, bayi akan menggenggam benda benda, menggunakannya secara hati hati, dan mengamati benda benda tersebut.

Posted in Psikologi Perkembangan | Dengan kaitkata: | Leave a Comment »

Psikologi Perkembangan

Posted by p4n93ran pada 28 November 2009

Pengertian Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan ialah suatu ilmu yang merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, yaitu psikologi yang mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu.

Pengertian perkembangan.

Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Perkembangan pribadi manusia ini berlangsung sejak konsepsi sampai mati. Perkembangan yang dimaksud adalah proses tertentu yaitu proses yang terus menerus, dan proses yang menuju ke depan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.

Istilah “perkembangan “ secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia.

 

JENIS-JENIS DAN KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN

 

Elizabeth Hurlock mengemukakan jenis-jenis perubahan selama proses perkembangan dan sifat-sifat khusus dalam perkembangan.

 

1. Jenis-jenis perkembangan (Types of changes in Development)

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses perkembangan digolongkan ke dalam 4 jenis; yaitu:

  • Perubahan dalam ukuran (changes in size)
  • Perubahan dalam perbandingan ( changes in proportion)
  • Pengertian wujud ( Disappearance of Old Features)
  • Memperoleh wujud baru ( Acquisition of New Features)

 

2. Sifat-sifat khusus perkembangan (Characteristics of Development)

Ada beberapa sifat khusus yang dapat kita lihat dalam perkembangan. Dan hanya diambil yang jelas menunjukkan pengaruh yang besar; yaitu:

  1. Perkembangan berlangsung menurut suatu pola tertentu.
  2. Perkembangan berlangsung dari sifat-sifat umum ke sifat-sifat khusus.
  3. Perkembangan adalah tidak terputus-putus.
  4. Perbedaan kecepatan perkembangan antara kanak-kanak akan tetap berlangsung.
  5. Perkembangan dari pelbagai bagian badan berlangsung masing-masing dengan kecepatan sendiri.
  6. Sifat-sifat dalam perkembangan ada sangkut pautnya antara satu dengan lainnya.
  7. Perkembangan dapat dikira-kirakan lebih dahulu.
  8. Tiap-tiap fase perkembangan mempunyai coraknya masing-masing.
  9. Apa yang disebut sikap yang menjadi persoalan kerapkali sikap biasa sesuai dengan umurnya.
  10. Tiap-tiap orang yang normal akan mencapai masing-masing fasenya terakhir dalam perkembangan.

 

FASE DAN CIRI-CIRI PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

Pendapat para Ahli mengenai periodisasi yang bermacam-macam di atas dapat digolongkan dalam tiga bagian, yaitu:

1)      Periodisasi yang berdasar biologis.

Periodisasi  atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.

2)      Periodisasi yang berdasar psikologis.

Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis ialah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya.

3)      Periodisasi yang berdasar didaktis.

Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya sebagai berikut:

  1. Masa Sebelum lahir (Prenatal Period)

Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa sebelu lahir ini terbagi dalam 3 priode; yaitu:

  1. Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua.
    1. Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.
    2. Periode Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.

 

  1. Masa Bayi Baru Lahir (New Born).

Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan/perkembangan.

Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:

a)      Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode perkembangan.

b)      Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup/ perkembangan janin.

c)      Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.

d)     Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih lanjut.

 

3. Masa Bayi (Babyhood).

Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun.

Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.

 

4. Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood).

Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.

 

5. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood).

Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.

6. Masa Puber (Puberty).

Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0.

Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.

Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:

  1. i.            Perubahan besarnya tubuh.
  2. ii.            Perubahan proporsi tubuh.
  3. iii.            Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
  4. iv.            Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.

 

8. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood).

Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati.

Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas san penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.

 

9. Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood).

Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:

a)      Masa dewasa madya  merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.

b)      Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.

c)      Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).

d)     Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.

 

10. Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood).

Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.

Posted in Psikologi Perkembangan | Leave a Comment »